JAKARTA, KCM - Wanita yang
tidak memperoleh vitamin E dengan cukup, lebih mungkin memperlihatkan
tanda-tanda terkena gangguan penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis) lebih dini dibanding wanita yang kecukupan vitamin tersebut.
Tanda-tanda itu bahkan bisa muncul sebelum mereka merasakan adanya gangguan. Atherosclerosis adalah penumpukan plak di pembuluh yang menghambat aliran darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Dalam laporannya di American Journal of Clinical Nutrition,
sekelompok peneliti dari Italia mengatakan, semakin cukup vitamin E
yang dikonsumsi, semakin kecil kemungkinan mereka memiliki jejak awal
berupa penebalan pembuluh carotid di leher, yang merupakan tanda gangguan pembuluh darah di tubuh.
Dalam
penelitian yang melibatkan 310 wanita berusia 30 hingga 69 tahun itu
didapati, wanita yang paling besar risiko terkena gangguan pembuluh
darah adalah mereka yang paling sedikit mengonsumsi vitamin E.
Contoh
darah juga memperlihatkan bahwa rasio kadar vitamin E dalam darah
terhadap kolesterol darah berkaitan dengan serangan dini pembuluh
darah. Semakin sedikit vitamin E dalam kaitannya dengan kolestreol
darah, semakin besar kemungkinan pasien memiliki timbunan plak dalam
pembuluh carotid.
Tapi apakah semua wanita lalu harus
menjejali tubuhnya dengan vitamin E? Tunggu dulu. Menurut peneliti,
peningkatan konsumsi vitamin E hanya bermanfaat bagi mereka yang
konsumsi vitamin E dalam pola makan hariannya memang kurang. Tambahan
vitamin E itu tidak akan memberi efek pada mereka yang pola makan
hariannya sudah cukup.
Lalu bagaimana mengetahui konsumsi
vitamin E sudah cukup atau belum? "Akan sangat membantu bila sebelum
menambah konsumsi vitamin E kita mengevaluasi konsentrasi darah kita
dulu di laboratorium," saran peneliti.
Sumber: Gaya Hidup Sehat