Sekali dua kali lupa bukan masalah. Tapi kalau sudah berkali-kali lupa, baru menjadi masalah. Itulah yang disebut dengan pikun.
Kepikunan secara klinis terdiri atas tiga tingkatan, yakni amnesia
(lupa), konfuse (kacau), dan demensia (pikun). Demensia merupakan
gejala terparah dari masalah lupa ini. Penderita stadium tiga umumnya
akan mengalami kegagalan dalam berbahasa serta tidak mengerti ucapannya
sendiri maupun orang lain.
Pada stadium ini, penderita demensia juga mengalami kekurangmampuan
dalam berbicara, suka meniru ucapan orang lain, gangguan motorik dalam
menulis, mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, serta gangguan buang
air besar dan buang air kecil.
Spesialis saraf dari RS Emanuel, Dr Ruth Mariva SpS, dalam diskusi
tentang kepikunan yang diselenggarakan Perkumpulan Warga Lansia (Wulan)
Lampung bekerjasama dengan PT Eisai di Bandarlampung, Minggu (16/12)
menyebutkan, penderita stadium pertama (amnesia) umumnya mengalami
perubaan emosi seperti malas, kurang bergairah, acuh tak acuh, mudah
tersinggung, murung, cemas lesu.
Pada stadium dua (konfuse), penderita umumnya mengalami penurunan
daya ingat, kurang inisiatif, bahasanya berulang-ulang, tidak kenal
anggota keluarga, serta disorientasi ruangan.
Ruth juga menyebutkan bahwa jenis pikun Alzheimer termasuk yang
sangat sulit disembuhkan dibandingkan dengan kepikunan yang disebabkan
oleh hipertensi, hidrosefalus (pembesaran otak), tumor/ radang otak,
dan obatan-obatan.
Tanda-tanda kepikunan (alarm sign) bisa dengan mudah kita kenali,
seperti sering lupa, sulit menjalankan pekerjaan rutin, sulit bicara,
disorientasi waktu dan tempat, salah meletakkan barang, sulit mengambil
putusan tepat, mengalami perubahan mood dan perilaku, sulit berpikir
abstrak, mengalami perubahan kepribadian, dan kehilangan inisiatif.
Menurut Ruth,kepikunan dapat diobati secara farmakologis dan
non-farmakologis.Terapi non-farmakologi dapat berupa penataan program
aktivitas harian si penderita, seperti melatih otak, melakukan
aktivitas sesuai kemampuan, gizi makanan berimbang, ruangan cukup
bercahaya, mengingatkan waktu dan tempat, serta memberikan lingkungan
yang tenang.
Sumber: Antara
Penulis: Abd